Minggu, 24 April 2016

Aneka Info tentang Sentosa Island



Sentosa Island, merupakan sebuah pulau kecil yang terpisah dari pulau utama Singapore. Tempat hiburan yang mempunyai slogan ‘The State of Fun’ ini menyediakan berbagai macam atraksi. Cara menuju pulau ini adalah naik MRT dan turun di stasiun Harbourfront. Dari stasiun MRT yang berada di bawah tanah, kita berganti naik monorail yang berada di lantai tiga Mall Vivocity.

Setelah berjalan lima lantai ke atas dari stasiun MRT bawah tanah, akhirnya aku bergabung dengan orang-orang dari berbagai negara, berjejalan mengantri naik monorail yang akan berangkat menuju Sentosa Island. “Ternyata banyak juga nih yang pengen ke Sentosa” pikirku sambil memperhatikan sekumpulan orang di sekitarku dengan berbagai macam warna kulit.

monorail dua gerbong
Monorail / Sentosa Express
Monorail yang menuju ke Sentosa ini ternyata hanya terdiri dari dua gerbong. Setelah empat monorail lewat berisi penuh penumpang, akhirnya aku keangkut juga. Monorail ini beroperasi setiap hari dari jam 7 pagi dengan harga tiket $4. Tetapi kalau kita naik monorail dari Sentosa ke Vivocity, kita tidak dipungut biaya alias free.

Sentosa Boardwalk
Nah, kalau mau yang murah, kita bisa berjalan kaki dari lantai 1 Vivocity lewat Sentosa Boardwalk, kemudian pulangnya baru naik monorail biar gratis. “Sentosa Boardwalk will be free until desember 2016” kata petugas yang berjaga disitu.

Cable Car
Bagi kamu yang berkantong tebal, biar lebih seru, kamu bisa naik cable car dari Harbourfront Tower 2. Cable car ini beroperasi dari jam 8.45 pagi sampai 10 malam dengan harga tiket $29 untuk dewasa dan $18 untuk anak-anak.

Rute Sentosa Express
Jika naik Sentosa Express, kamu bisa memilih turun di Beach Station, Imbiah Lookout, atau Waterfront. Sedangkan untuk perjalanan pulang naik monorail, rel-nya berada di antara bangunan-bangunan tinggi yang letaknya berdekatan, pokoknya keren deh berjalan di rel yang tinggi, di sela-sela bangunan. Jadi aku saranin, untuk pulangnya mending naik monorail saja ya.

Berbagai Atraksi di Sentosa
Dengan ‘day fun pass’ seharga $79 kamu bisa menikmati 20 atraksi dalam sehari, diantaranya 4D adventure land, ParaJump di Imbiah Lookout, bi-pedal bicycle, butterfly park, fort siloso combat, MegaBounce di Siloso Beach, S.E.A aquarium di Resort World Sentosa, SeaBreeze Water, segway fun bike (2 rides), Sentosa Merlion, Skyline Luge, trick eye museum, the flying trapeze, tiger sky tower, wave house, wings of time, dan madame tussauds.

Untuk pembelian tiket ini, bisa kamu dapatkan di counter Beach Station, Fort Siloso, Imbiah Forecourt, Imbiah Lookout, Merlion Plaza, Sentosa Boardwalk, Sentosa Merlion, Sentosa Station (Vivocity lantai 3), Waterfront Station.

Merlion Kedua
Di Sentosa, kamu bisa menemukan Merlion yang tinggi banget, di dekat Imbiah Station. Sebenarnya di Singapore ada banyak patung Merlion sih. Kebanyakan di taman-taman dan tempat hiburan. Bahkan banyak hotel yang memasang patung Merlion di depan pintu masuk. Tapi kebanyakan patungnya kecil-kecil.
Merlion yang ada di Sentosa
Nah, sepengetahuanku, ada dua Merlion nih yang ukurannya paling besar. Yang satu Merlion Park di daerah Marina, satunya lagi ya Merlion di Sentosa ini yang sering disebut sebagai Merlion kedua.
tulisan 'sentosa'

Madame Tussaud
Di depan Sentosa Merlion dan di belakang tulisan ‘Sentosa’, ada taman bunga yang indah berwarna-warni. Kemudian di sebelah kiri Merlion, ada tangga memanjang ke atas. Ke atasnya jauh banget. Kalau jalan kaki sih bikin kaki gempor. Tapi untungnya tangga disini dijalanin pakai mesin alias eskalator, jadi kita tinggal berdiri diam, tahu-tahu sudah sampai atas deh.

Emang ada apa sih di puncak tangga itu? Yang pertama ada Madam Tussaud yang buka setiap hari dari jam 10 pagi. Kisahku tentang Madam Tussaud bisa kamu baca disini. Kemudian selanjutnya ada...

Tiger Sky Tower
Di depan Madame Tussaud, ada Tiger Sky Tower, yaitu sebuah menara observasi setinggi 131 meter (tingginya sama dengan Monas). Tower ini buka setiap harinya dari jam 9 pagi sampai 9 malam. Dengan tiket seharga $18 untuk dewasa dan $10 untuk anak-anak dibawah umur 12 tahun, kita bisa masuk ke bangunan tower yang berbentuk melingkar.
tiger sky tower dari kejauhan
Bangunan melingkar ini perlahan-lahan bergerak ke atas sampai puncak tiang di ketinggian 131 meter. Sambil bergerak ke atas, bangunan ini juga bergerak berputar, sehingga kita dapat melihat pemandangan dari segala penjuru. Untuk info lebih lanjut, bisa kamu buka di www.skytower.com.sg

Skyline
Untuk atraksi di skyline, buka dari jam 10 pagi. Disini, kamu dapat menaiki skyride chairlift dengan harga $11 (one way) dan $18 (two way). Chairlift ini bentuknya seperti cable car yang berjalan di ketinggian, hanya tempat duduknya terbuka (tanpa atap, lantai, dan dinding samping), jadi sepertinya untuk anak di bawah 6 tahun belum boleh menaiki wahana ini.

Foto di Universal Studio Singapore bikin Gemes
Nah, ini nih, salah satu tempat di Sentosa yang paling sering dipakai buat foto. Sebuah globe besar bertuliskan ‘Universal Studio’. Globe ini selalu bergerak berputar dengan pelan, sehingga untuk berfoto, aku harus menunggu sampai tulisan ‘Universal’ menghadap ke depan, baru deh ‘klik’ tombol kamera bisa dipencet.

Ketika tulisan ‘Universal’ menghadap ke depan, orang-orang berebut foto dengan latar belakang globe raksasa ini. Begitu tulisan ‘Universal’ berputar menghadap belakang, orang-orang dengan sabar menunggu sampai tulisan ‘Universal’ muncul lagi dan menghadap depan.

Kadang aku suka gemes, sudah nunggu lama sambil pasang pose keren, begitu tulisan ‘Universal’ menghadap depan, ehh… ada orang lewat terus nutupin globe. Nah, kaann… Aaaahhrrrgg.. jadi harus nunggu lagi deh sampai tulisan ‘Universal’ berputar dan menghadap depan.

Untuk informasi selengkapnya tentang Sentosa Island, dapat kamu buka di www.sentosa.com

Baca juga :
tentang Singapore
Madam Tussaud Singapore 
Keluar dari Singapore, masuk wilayah Malaysia 
Petronas Tower

Kamis, 14 April 2016

Berebut Tempat di Bawah Twin Tower Petronas

Malaysia identik dengan Twin Tower Petronas yang berdiri tegak di tengah Kuala Lumpur. Belum datang ke Malaysia rasanya kalau belum foto dengan latar belakang menara ini. Twin Tower Petronas yang mempunyai ketinggian 452m, pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia pada tahun 1998 sampai dengan 2004, sebelum akhirnya dikalahkan oleh ketinggian Taipei 101 dan Burj Khalifa di Dubai.
Untuk mencari menara ini sangatlah mudah, karena menara ini tinggi menjulang sehingga mudah terlihat dari kejauhan. Bagi yang menyetir kendaraan sendiri, banyak kok petunjuk jalan menuju Petronas Tower ini. Carilah tulisan KLCC karena tidak ada (jarang banget petunjuk jalan bertuliskan Petronas Tower), yang banyak adalah tulisan petunjuk jalan menuju KLCC (Kuala Lumpur City Center), karena di Malaysia, Menara Petronas lebih dikenal dengan sebutan KLCC.
bule asyik moto Petronas Tower sambil tiduran

Ada satu hal lagi nih yang harus diperhatikan bagi kamu yang nyetir kendaraan sendiri, yaitu tulisan ‘sehala’. Awalnya kukira ‘sehala’ ini adalah nama jalan, tetapi ternyata, ‘sehala’ itu artinya satu arah. Sedangkan kalau dua arah yaitu ‘dua hala’. Owalah. Kalau sampai salah ambil jalan, bisa disemprit pak polisi nih.

Berebut Tempat di Bawah Petronas Tower
Aku tiba di KLCC jam 3 sore. Keadaan di bawah menara masih sepi. Pengennya sih nongkrong disini sampai malam, sampai lampu menara menyala. Lihat foto-foto Petronas di malam hari yang berhias lampu terang, kayaknya seru tuh.

Aku pernah melihat foto teman yang sedang berpose di bawah Petronas Tower, dengan posisi kamera nge-syut dari bawah, sehingga menara terlihat sampai ujung tertingginya. Tadinya aku pikir “pasti ngambil fotonya pake tongsis nih”. Ternyata, di bawah Petronas disediakan tempat (seperti tangga) supaya kita bisa mengambil foto dari bawah kaki, dan posisinya pas lurus berada di tengah-tengah dua menara kembar itu.
sore hari, di kanan kiri ada byk orang yg ingin berfoto juga

Jam 3 sore sih tempat ini masih sepi, aku dan Zita masih bisa mengambil foto eksklusif seorang diri. Tetapi semakin sore, ternyata tempat ini semakin ramai. Semakin sore, semakin banyak orang berdatangan, sehingga sudah sulit untuk mengambil foto seorang diri. Tiap pose, di kanan kiri kita pasti ada orang lain yang ingin foto juga. Jadi rebutan tempat deh. Kalau kesini mending siang atau malam sekalian biar sepi dan nggak rebutan tempat yaa…

Di tempat ini juga ada jalur memanjang air mancur. Ketika siang aku sampai tempat ini sih air mancurnya belum menyala, tapi tepat jam 5 sore, syuurrr… tiba-tiba air memuncrat di sepanjang jalur yang tadinya kosong. Bahkan ada orang yang sedang asyik foto di tengah-tengah jalur air mancur, kaget karena tidak menyangka kalau tempat itu adalah jalur air mancur. Basah deh jadinya, kesiram air yang tiba-tiba nyembur.

Tol Malaysia
Ngomongin tentang jalan tol di Malaysia nih, ternyata motor (kendaraan roda dua) boleh masuk jalan tol lho. Terus, tidak seperti di Jakarta yang sering terjadi kemacetan di pintu tol, di Malaysia tidak ada kemacetan di pintu masuk maupun keluar tol, padahal kendaraan di Kuala Lumpur juga lumayan banyak seperti di Jakarta. Tetapi di titik-titik tertentu, masih ditemukan kemacetan di KL ini, juga kadang ada banjir meskipun tidak separah Jakarta.

Kebanyakan kendaraan di Malaysia menggunakan sistem deposit untuk bisa melewati jalan tol. Jadi kita bayar dulu (deposit) menggunakan SmartTag, kemudian tiap kali lewat pintu (gerbang) tol, kendaraan kita langsung jalan saja, tidak perlu berhenti karena sudah ada kamera yang mengambil foto plat nomer kendaraan kita, kemudian otomatis memotong biaya jalan tol dari kartu SmartTag yang sudah kita bayar (beli) sebelumnya. Semoga Indonesia bisa segera menerapkan sistem seperti ini, biar tidak ada kemacetan lagi di pintu masuk - keluar tol, terutama ketika hari raya Idul Fitri.

Foto-foto tentang Kuala Lumpur
Ada tulisan selamat datang di pintu masuk Plaza Dataran Merdeka dg berbagai macam bahasa, salah satunya bahasa Indonesia dan bendera merah putih
Istana Negara, terletak agak di luar keramaian kota
selain Petronas Tower, ada KL Tower yg juga menjadi ikon Malaysia
bus pariwisata Malaysia



Zita sedang nonton sinetron Malaysia di kamar hotel
Petaling Street, tempat belanja oleh2 (souvenir) Malaysia

Baca juga :
- Melaka
- Genting Skyway
- Genting Highland
- Batu Caves

Senin, 04 April 2016

Monumen SLG, Kembarannya Arc de Triomphe Paris



Ingin melihat Arc de Triomphe? Tidak perlu jauh-jauh ke Paris! Di Kediri juga ada. Namanya adalah Monumen Simpang Lima Gumul atau biasa disingkat SLG. Bangunan setinggi 25 meter dan mirip Arc de Triomphe ini terletak di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, hanya berjarak sekitar 6 km dari pusat Kota Kediri. Monumen ini mulai dibangun pada tahun 2003 dan diresmikan pada tahun 2008.

Kenapa dinamakan Monumen Simpang Lima Gumul? Karena monumen ini berada di pusat pertemuan lima jalan yang menuju ke Gampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren, dan Plosoklaten.

Sebenarnya aku sudah beberapa kali melewati Monumen ini sebelumnya. Tetapi ketika itu aku hanya melewatinya saja, karena belum tahu dimana tempat parkir kendaraannya. Monumen ini dikelilingi oleh jalan raya yang ramai, nggak mungkin kan, tiba-tiba aku parkir mobil di pinggir jalan raya terus berjalan masuk mendekati monumen.

lorong menuju Monumen SLG

Pada kunjungan keempat atau kelima di Kediri (bagi yang belum tahu, tempat tinggalku ada di Magelang Jawa Tengah, lumayan jauh dari Kediri), barulah aku mendapat info bahwa ada tempat parkir yang disediakan untuk pengunjung Monumen SLG, yaitu berada di seberang jalan raya yang melingkari SLG.

Dari tempat parkir, disediakan pintu masuk berupa lorong yang melintas di bawah jalan raya yang mengelilingi Monumen SLG (mirip lorong masuk ke Monas Jakarta yang berada di bawah jalan raya).





pintu masuk menuju lorong bawah tanah
Ada tiga lorong sebagai akses masuk ke lingkungan Monumen SLG yang menuju ke tiga arah berlainan.











bagian yg ramai
Di salah satu bagian Monumen, ada tulisan ‘Kediri’ yang besar. Tempat ini merupakan spot favorit untuk berfoto, terbukti dengan banyaknya orang berjejalan disini.








bagian yg sepi


Berbeda dengan bagian sebelahnya atau sebaliknya yang sepi, di bagian sepi ini, kita bisa berfoto tanpa perlu berebut dengan pengunjung lain.














bagian dlm (langit2) monumen
bagian dlm Monumen, digunakan utk berteduh
Melangkah masuk ke dalam SLG, ternyata tempat ini dimanfaatkan oleh pengunjung untuk beristirahat dan bersembunyi dari sengatan matahari Kediri yang panas membakar kulit.
























Para pengunjung banyak yang duduk berselonjor kaki di bagian dalam monumen, sambil meneguk minuman pelepas dahaga yang bisa kita beli di toko pusat oleh-oleh SLG yang berada di dalam Monumen.




mobil perpustakaan berwarna biru


Nun di pojok bangunan, terparkir sebuah mobil perpustakaan berwarna biru, lengkap dengan bukunya yang beraneka rupa, siap dibaca oleh siapa saja yang berminat.