Lagoi merupakan
sebuah kawasan wisata di Pulau Bintan. Letaknya lumayan jauh dari Tanjung
Pinang yang merupakan pusat keramaian di Pulau Bintan. Untuk dapat sampai ke
Lagoi dari Tanjung Pinang, kamu tinggal ikuti jalan raya Tanjung Pinang –
Tanjung Uban.
Jalanan yang kulalui
sangat sepi. Hanya beberapa kali aku berpapasan dengan kendaraan lain. Rumah
penduduk pun jarang aku temui di pinggir jalan, hanya pepohonan dan rerumputan
yang setia menemani perjalananku. Wah kalau jalan malam sepertinya syerem nih.
Sedangkan untuk petunjuk jalan, tidak satupun papan nama Lagoi aku temui, jadi
aku mengikuti tanda jalan menuju Tanjung Uban (informasi ini aku peroleh dari
penduduk setempat. “ikuti tanda jalan menuju Tanjung Uban saja mbak, nggak akan
tersesat” kata salah satu penduduk tempatku bertanya).
Setelah berkendara
cukup jauh, akhirnya aku menemukan gerbang masuk Lagoi di sebelah kanan jalan.
Biaya masuk ke kawasan wisata ini cuma lima ribu rupiah per mobil (jumlah orang
yang ada di dalam mobil tidak dihitung alias diabaikan, yang dihitung cuma
jumlah mobilnya).
Di kawasan wisata
ini, ada banyak pantai yang dapat kita kunjungi, tetapi sepertinya sebagian
besar pantai disini merupakan milik resort, sehingga tidak bisa kita nikmati
kalau kita tidak menginap di salah satu resort ini. Aku berkendara menuju
pantai yang katanya paling indah di kawasan ini, namanya Lagoi Bay. Dari
gerbang utama, Lagoi Bay masih lumayan jauh, begitu pula dengan pantai-pantai
yang lain, letaknya berjauhan.
Begitu sampai di
Lagoi Bay, aku ragu-ragu untuk masuk, soalnya ada Swiss Belhotel yang super
megah dan terlihat mewah berdiri gagah di pinggir pantai ini. Jangan-jangan nih
pantai khusus untuk penghuni hotel? pikirku waktu itu. Mana banyak satpam di
setiap sudut tempat lagi. Nanti kalau diusir satpam gimana? Akhirnya aku hanya
muter-muter di tempat parkir sampai bosan sendiri.
“Pak, disini benar
Lagoi Bay ya?” kuberanikan diri bertanya pada salah satu satpam setelah aku
bosan muter-muter nggak jelas di tempat parkir. “Benar mbak.” “Kalau mau ke
pantai itu bayar nggak?” tanyaku lagi sambil menunjuk ke pantai yang terlihat
menarik tapi pintunya dijaga oleh dua orang satpam di kiri kanan. “Enggak mbak,
gratis kok.” Cabuuutt… aku melangkah dengan riang gembira ke pantai, bersama
Zita yang sudah tidak sabar pengen bermain air.
Ombak di Lagoi ini
sama seperti ombak-ombak lain di pantai-pantai Pulau Batam, Pulau Rempang, dan
Pulau Bintan yang sudah kukunjungi sebelumnya, yaitu bergelombang kecil dan
pantainya landai, tidak seperti pantai selatan Jawa yang ombaknya besar-besar.
Jadi di Lagoi ini Zita bisa puas bermain air tanpa takut terseret ombak.
Ada tempat bilas
disediakan dipinggir pantai, gratisss. Banyak petugas kebersihan yang mondar
mandir memungut sampah sehingga kebersihan di pantai ini sangat terjaga. Ada
juga café dan minimarket dengan harga wajar (tidak dinaikkan setinggi langit
seperti kebanyakan tempat wisata. sebelum masuk minimarket untuk membeli sabun
aku sempat ragu, takut harganya mahal karena minimarket disini terlihat mewah,
ternyata harga barang-barang di dalamnya sama saja dengan minimarket lain di
pinggir jalan).
Nah, ada cerita nih.
Pas aku bosan duduk-duduk manis di Lagoi Bay nungguin Zita yang asyik bermain
aer sama om-nya (adikku), aku iseng-iseng berjalan menyusuri pantai agak
menjauh dari Lagoi Bay. Dikejauhan ada rumah kayu unik diatas air yang
tertangkap mataku. Penasaran dong, pengen nyamperin dan selfi di rumah kayu
itu. Eh, pas udah dekat, aku disemprit pak satpam, katanya nggak boleh kesitu.
Mungkin rumah kayu itu merupakan properti milik salah satu resort disitu.
Kecewa deh nggak bisa foto cantik di rumah kayu.
Cara Menuju Lagoi
Kebanyakan transaksi
di berbagai resort di Lagoi ini menggunakan mata uang dollar karena banyak
wisatawan mancanegara yang berkunjung ke tempat ini. Untuk wisatawan
mancanegara, biasanya mengakses tempat ini melalui jalur laut dari Singapore
langsung menuju Pelabuhan Bandar Bentan Telani yang ada di kawasan Lagoi.
Jika kamu dari
Jakarta, kamu bisa terbang langsung dari CGK ke Bandara Raja Haji Fisabilillah
yang mempunyai kode TNJ dan terletak di ibukota Kepulauan Riau yaitu Tanjung
Pinang. Dari bandara TNJ ke Lagoi, dapat ditempuh dengan perjalanan darat
dengan jarak sekitar 65 km.
Kalau aku sih kemarin
terbang dari Yogyakarta ke Hang Nadim Batam, kemudian naik kapal dari Telaga
Punggur Batam ke Sri Bintan Pura Tanjung Pinang, lalu dilanjutkan dengan
perjalanan darat selama kurang lebih satu setengah jam menuju Lagoi.
Baca juga :
Keren banget Mba, aku baru sampai kota Batam nya aja. Pengen banget liat pantainya:)
BalasHapusyup. Indonesia memang kaya akan pantai pantai yang indah ^_^
BalasHapuspantainya bersih sekali ya, betah deh kalau main disana..
BalasHapus