Mobilku berada di urutan ke-7 dari depan. Di belakangku, ada
belasan mobil lain, bahkan mungkin puluhan. Apakah aku sedang mengikuti balap
mobil? Bukaaann.. Aku sedang mengantri di pintu masuk menuju Puncak Kelud.
Aku memang pernah mengunjungi kawah ini sebelumnya, yaitu
tujuh tahun yang lalu, ketika kawah ini hampir meletus tetapi tidak jadi.
(tentang kawah Kelud yang tidak jadi meletus, dapat kamu baca di Bentuk Unik Kawah Kelud). Dan ketika letusan dahsyat itu akhirnya terjadi di tahun 2014
lalu, aku penasaran seperti apa bentuk kawah Kelud sekarang.
Awal Januari 2016, aku kembali menyusuri jalanan menuju
kawah Kelud. Dulu sebelum kawah ini meletus, mobilku bisa berjalan mulus
melenggang sampai ke pinggir kawah. Tetapi sekarang, setelah terjadi letusan
dahsyat 2014, ternyata Kelud mendadak terkenal, menjadi artis dadakan, dan
banyak diburu wisatawan.
Jam sebelas siang, pintu masuk menuju Puncak Kelud ditutup,
dengan alasan tempat parkir diatas penuh. Hanya kendaraan roda dua yang masih
diperbolehkan lewat, untuk kendaraan roda empat, distop untuk sementara,
padahal mobilku berada di urutan ke-7 dari depan. Coba tadi aku berangkat 5
menit lebih awal, mobilku pasti lolos dari penutupan ini.
Hampir dua jam lamanya aku menunggu di dalam mobil. Jam satu
siang, pintu gerbang kembali di buka. Biaya masuk 10rb per orang.
antrian motor di gerbang Puncak Kelud |
Sebenarnya kalau kita tidak mau menunggu, ada angkutan yang
bertugas membawa orang menuju puncak Kelud, jadi mobil bisa diparkir di bawah.
Biaya angkutan 13rb per orang, PP.
Atau bagi yang ingin ikut off road, melewati jalan tanah
berpasir tempat lahar dingin Kelud dulu mengalir, bisa menyewa jeep yang
disediakan di pintu masuk, biaya 100rb per orang, maksimal satu jeep ada empat
orang. Hampir sama dengan mengarungi lautan pasir Bromo menggunakan jeep (harga
sewa jeepnya juga sama), tetapi jalur di Kelud ini kelihatan lebih terjal.
Begitu mobilku berhasil menembus gerbang masuk Kelud,
antusiasme yang tadinya sempat memudar karena kelamaan menunggu pintu dibuka,
kini kembali menggeliat. Jalanan yang kami lewati kecil dan sepi. Disepanjang
jalan disediakan wahana petik strawberry dan nanas. Kalau metik stroberi sih
kayaknya asyik ya, nah kalau nanas? kayaknya bikin tangan mbaret-mbaret deh,
nanas kan banyak durinya? Tapi nggak tahu juga sih, aku belum pernah metik
nanas. Makan nanas saja jarang, males ngupasnya, repot. Di tempat parkir juga
banyak pedagang nanas dan minuman sari nanas seharga 10rb/3cup ukuran kecil.
Zita di Puncak Kelud |
Sampai di tempat parkir mobil, ternyata kita masih harus
naik menggunakan motor. Bagi yang tidak bawa motor, jangan khawatir, disini
banyak ojek yang siap sedia mengantar kita ke puncak Kelud, dengan ongkos 15rb
PP. Mirip banget sama di Bromo, jeep tidak boleh sampai puncak kawah, karena
gantian dan bagi-bagi rejeki sama kuda yang siap mengantar kita menuju puncak
Bromo. Nah kalau di Kelud ini, kudanya diganti sepeda motor. Tapi yang sudah
bawa sepeda motor sendiri, masih diperbolehkan naik sampai ke puncak atas
Kelud.
mobil cuma bisa sampai sini, kita dpt menyewa ojek utk bisa lebih ke atas lagi |
Sampai tempat parkir motor ataupun ojek, ternyata kita masih
harus jalan kaki lagi menuju kawah, jalannya menanjak dan terlihat jauh.
Padahal dulu sebelum meletus, mobil bisa sampai pinggir kawah, kita cuma
tinggal jalan sedikit untuk sampai ke kawah, jalannya pun datar, tidak
menanjak.
Karena saat itu tiba-tiba hujan turun, dan si kecil Zita
kelihatannya tidak tertarik untuk berjalan jauh ke atas, akhirnya kami hanya
berfoto sebentar kemudian turun lagi ke tempat parkir mobil. Masih ada PR nih
untuk dapat bisa mencapai kawah Kelud yang baru. Kapan ya bisa ke Kelud lagi…
motor cuma bisa sampai sini, utk dpt ke atas lagi, kita harus jln kaki |
banyak penjual nanas di pinggir jalan |
Besok kita kemana lagi Zita...?
Baca juga :
- Tidar, Paku Jawa, Titik Tengah Pulau Jawa
- Wisata di Bali
- Sunrise di Bromo
- Terowongan Waduk Jatiluhur
Jalannya sudah aspal semua ya. Bagus.
BalasHapusSudah. Tahun 2009 kesini juga udah aspal kok. masih sepi, mobil bisa mpe kawah (puncak). nggak seramai skrg, mobil dah nggak bisa mpe puncak saking banyaknya orang datang kesini. stlh letusan 2014 mendadak ramai nih gunung.
Hapuspemandangan dari puncak kludnya indah banget ya, meskipun pas gunung keludnya meletus ngeri banget..
BalasHapus