Belakangan
ini, aku banyak menemukan foto tentang Kebun Buah Mangunan yang berada di
ketinggian. Penasaran dengan indahnya foto-foto yang beredar, akhirnya pada hari Minggu, kuturut ayah ke kota, dan mengajak Zita ke Jogja, naik
delman istimewa.
Jam
empat pagi, aku menyeret Zita keluar dari kamarnya menuju mobil. Begitu berada
di dalam mobil, dia melanjutkan tidurnya yang tadi sempat terganggu, tanpa
banyak bertanya mau dibawa kemana aku? Zita sih selalu begitu, pasrah saja
sering dibawa bundanya pergi kesana kemari.
Mobil
kami melaju kencang ke arah Jogja. Jalanan masih sepi, padahal beberapa jam
lagi jalan utama Semarang - Jogja ini pasti penuh oleh kendaraan.
Memasuki
kota Yogyakarta, kami masih terus melaju membelah Kota Jogja ke arah selatan,
ke Dlingo, Kabupaten Bantul, lewat jalan Imogiri Timur. Mendekati Dlingo, sudah
mulai banyak papan petunjuk ke arah Kebun Buah Mangunan kutemukan.
Jalanan
mulai menanjak, berkelok-kelok ke atas, dengan pepohonan yang tidak terlalu
rapat berdiri di sepanjang jalan. Hijau sejauh mata memandang. Disekitar tempat
wisata Kebun Buah Mangunan, banyak tempat wisata lain diantaranya Watu Lawang,
Hutan Pinus, dan Goa Gajah.
Sampai
di gerbang Kawasan Obyek Wisata Kebun Buah Mangunan, kami ditarik biaya lima
ribu rupiah per orang. Jalanan menanjak, berbatu, dan sempit, memanjang di
depan kami. Jalan yang tidak begitu lebar itu hanya cukup untuk satu mobil
saja.
Sebelum
mulai menanjak, petugas di depan kami menyuruh kami berhenti, untuk menunggu,
karena ada kendaraan lain diatas kami yang hendak turun. Jadi, jalannya gantian
karena tidak muat untuk dua mobil.
Begitu
sampai di tempat parkir, hal pertama yang kami lakukan adalah mencari makan
karena kami memang belum sempat sarapan sebelum pergi. Harga makanan disini
lumayan murah, tidak mahal seperti kebanyakan tempat wisata, standar seperti warung
pinggir jalan, yaitu enam ribu untuk nasi pecel, delapan ribu untuk soto, dan
sepuluh ribu untuk nasi goreng, dan porsinya pun lumayan banyak.
Selesai
sarapan, barulah kami berjalan ke tempat yang biasa dijadikan spot foto, dimana
aliran sungai Oyo yang berkelok terlihat di kejauhan. Kalau melihat hijaunya
tempat ini sih, seharusnya sejuk ya udaranya. Tapi kenyataannya… puanass.
Mungkin aku datang di musim yang tidak tepat karena pohon-pohon di sekitar
tempat ini pun sedang tidak berbuah.
Baca juga :
wahh pemandangannya indah sekali ya, hijau dengan pepohonan.
BalasHapuswaaahh keren... ni
BalasHapusmobil jogja