Pengen nyari tempat bermain gratis dan
tempat nongkrong asyik di Adelaide? Datang saja nih ke Bonython Park. Taman
seluas 17 hektar ini beralamat di Port Rd, Adelaide SA 5000, Australia dan
dibuka pada tahun 1962.
Ada banyak hal bisa kita temukan di taman
ini, yang paling menarik sih tempat bermain anak dan BBQ area. Selain itu ada
juga kolam luas dengan penghuninya puluhan ekor bebek berwarna hitam yang
berkeliaran bebas. Kita juga dapat menikmati pemandangan pesawat terbang yang
berlalu lalang (karena tempat ini hanya berjarak 5 km dari Adelaide Airport),
sambil rebahan di atas hamparan rumput hijau yang bersih.
Torrens River, sungai terkenal yang
membelah kota Adelaide, juga mengalir melewati taman ini. Bahkan kalau kita
berjalan menyusuri pinggir sungai, kita dapat sampai ke bangunan kuno yang
cantik di Adelaide bernama Adelaide Gaol, yaitu penjara jaman dahulu.
Awalnya aku belum tau istilah ‘gaol’ ini,
“orang Adelaide gaol-gaol kali” kata si ayah nyeletuk sekenanya. Setelah
bertanya pada penduduk setempat, ternyata gaol itu artinya penjara. Lah,
setauku penjara itu kan prison ya, seperti di buku The Prisoner of Azkaban.
Wah, jadi nambah kosakata baru nih.
Macam-macam Permainan Unik
Permainan yang ada disini banyak ragamnya,
dan aku sempat kebingungan bagaimana cara memainkan semua wahana yang ada
disini. Aku menghampiri sebuah permainan
berupa tali panjang yang terjulur ke bawah dari sebuah tiang seperti tiang
ayunan, dan dibawahnya ada bantalan berwarna hitam berbentuk bulat. Entah
bagaimana cara mainnya.
Aku
menunggu ada orang lain yang memainkannya. Begitu ada rombongan datang,
ternyata mereka menarik tali tersebut menuju ujung tiang. Kemudian mereka
menaiki bulatan berwarna hitam, lalu meluncur seperti sedang bermain flying
fox.
video permainan seru
Di
taman ini juga ada ayunan berbentuk bulat lebar terbuat dari jaring sehingga
kita bisa tiduran sambil berayun. Ada roda berputar seperti permainan yang
sering ada di kandang-kandang marmut. Ada permainan air yang terdiri dari
tuas-tuas untuk membuka pintu supaya air bisa mengalir dan menggerakkan kincir.
Ada
lagi nih, kursi dari per yang berhadap-hadapan. Karena aku tidak tahu cara
mainnya, akhirnya aku dan Zita menduduki per itu dan bergoyang ke depan dan
belakang secara bergantian. Entah apakah cara bermain kami benar atau tidak.
Kemudian ada tempat duduk berlubang, berbentuk seperti jamur. Aku iseng duduk
di dalam lubang itu. Tiba-tiba lubang itu berputar sehingga aku berayun dan
pantatku berada lebih pendek dari lutut yang membuatku hampir terjengkang. Aneh-aneh
saja permainan disini.
Toilet
Unik
Lelah bermain, aku mendekati sebuah
bangunan unik berwarna cokelat yang ternyata adalah sebuah toilet! Aku mencoba
mendorong pintu toilet, menekan tombol open untuk membukanya, tetapi pintu itu
tidak bergeser sedikitpun. Usut punya usut, ternyata kalau lampu merah di dekat
pintu menyala, berarti di dalam toilet sedang ada penghuninya, jadi pintu tidak
bisa dibuka dari luar, kita harus menunggu sampai orang di dalam toilet keluar,
dan lampu tombol berwarna hijau.
Setelah aku berhasil masuk ke dalam
toilet, secara otomatis terdengar alunan musik di dalam ruangan toilet yang
cukup luas ini. Aku duduk di atas satu-satunya toilet closet duduk yang ada
disini. Setelah selesai buang air, aku
melihat tisu toilet terpasang di samping kloset. Ada tombol pada tempat tisu
itu. Aku menekan tombol itu. Tisu bergulung ke bawah, terus dan terus tanpa
berhenti sampai tisu menyetuh lantai, padahal aku sudah menekan lagi tombol
tadi, berharap bisa menghentikan laju tisu yang terus bergulung keluar.
Waduh,
bagaimana nih cara menghentikannya? Aku berpikir dengan panik. Bagaimana kalau
gulungan tisu ini tidak mau berhenti sampai menggunung di lantai? Tanpa pikir
panjang aku menyobek tisu itu. Tiba-tiba gerakan menggulung berhenti. Hhhh. Aku
mendesah lega. Mungkin tisu ini berhenti bergulung menggunakan sensor gerakan.
Begitu ada gerakan tisu dirobek, gerakan menggulung langsung berhenti.
Setelah
itu, aku mencari-cari tombol untuk mengguyur atau memflush closet. Tidak
ketemu. Aku panik lagi. Bagaimana caranya aku menyingkirkan buanganku ini? Lagu
di dalam toilet semakin menderu-deru, menambah kepanikanku.
“Tenang”
aku berkata pada diri sendiri. Kemudian aku berkeliling toilet, untuk mencari
tulisan-tulisan petunjuk. Di dekat wastafel, aku menemukannya. Jadi ternyata, ketika
kamu mencuci tangan di wastafel ini, air closet akan otomatis menyala. Aku
mengulurkan tangan ke depan. Air mengalir membasahi tanganku, dan dalam waktu
bersamaan, byuurr… air dalam closet juga mengalir. Fiuh. Lega rasanya.
Dan
yang terakhir, aku menekan tombol open. Begitu pintu toilet membuka, musik di
dalam toilet langsung terdiam. Hmm, pengalaman dalam toilet paling aneh nih.
Parkir Gratis
Ada lagi nih keistimewaan Bonython Park
yang membuatku sering berkunjung kesini, yaitu parkir gratis! Tau sendiri kan,
biaya parkir di daerah CBD itu mahal banget, bisa mencapai AUD 3 per jam nya.
Nah, jadi kalau aku bepergian, aku naik mobil tuh dari rumah kontrakan yang ada
di daerah Mile End, kemudian mobil ditinggal di tempat parkir Bonython Park,
terus aku jalan kaki menyeberang jalan menuju halte Thebarton, lalu naik tram
gratis deh dari situ, biar jalan-jalannya bisa irit.
video
Baca juga :
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapuskelihatan asri dan santai suasananya, dan kelihatan sepi mbak, cocok sekali buat refreshing...
BalasHapusiya, sangat berbeda dengan tempat wisata di Jawa yang kebanyakan penuh sesak dengan orang. hehe. tapi bagus sih, berarti banyak yg suka dengan tempat wisata di Jawa
Hapuswah keknya tempatnya itu menenangkan nih, must-visit
BalasHapus