Admirals Arch, terletak
di ujung Pulau Kanguru, tempat koloni singa laut berada, singa laut atau yang
lebih sering dipanggil dengan nama ‘seal’ (sea lion).
Mobil kami parkir di
dekat Cape du Couedic, yang merupakan nama sebuah lighthouse. Dari situ, kami
berjalan kaki ke bawah, ke arah laut, ke arah Admirals Arch.
Cape du Couedic |
Zita semangat banget pengen lihat seal, makanya jalannya cepat banget ninggalin bundanya jauh di belakang |
Puluhan Seal Berjemur di Bebatuan
Jalan yang kami lalui
landai, menuju ke bawah. Setelah beberapa kali kelokan, jalanan mulai turun
dengan curam. Jurang berisi bebatuan tajam terhampar di bawah sana. Aku
berhenti ketika menemukan sebuah papan bertuliskan ‘Prohibited area, New
Zealand fur seal breeding area’. Ada seekor singa laut sedang tiduran di dekat
papan itu.
“Mana yang lain? Kok
cuma satu?” tanyaku sambil mencari-cari di tanah datar sekitar situ. “Itu
mereka!” teriak si ayah. Pandangannya ke arah batu-batu berwarna abu-abu gelap
di tepi laut. Aku mengikuti arah pandangannya. Cuma batu-batu berwarna abu-abu
gelap yang kulihat. Tapi kok… sepertinya batu-batu itu bergerak ya? Ternyata
yang berwarna abu-abu gelap di atas batu-batu itu adalah seal dalam berbagai
ukuran. Begitu aku menemukan satu, secara ajaib seal-seal lain seolah
bermunculan.
itu tuh sealnya banyak banget! kelihatan nggak? lebih banyak daripada di Ancol nih. |
warna seal yang senada dengan batuan disekitarnya membuat keberadaan seal tersamarkan |
Ternyata warna kulit
seal yang gelap, tersamarkan oleh bebatuan yang berwarna senada. Padahal
setelah diperhatikan dengan seksama, memang banyak seal sedang tiduran dengan
santai di atas bebatuan itu. Puluhan jumlahnya. Bahkan ada yang sedang berenang
di perairan sekitar bebatuan itu. Para seal kecil, bermain air di kolam-kolam
yang terbentuk secara alami di atas bebatuan.
kalau tidak diperhatikan benar, hanya terlihat seperti batu |
Meninggalkan para seal
dengan kesibukan mereka, kami kembali berjalan lebih ke bawah lagi. Di bagian
bawah terdapat gua indah yang terbentuk secara alami. Stalaktit bergelantungan
di bagian atap gua.
Admirals Arch merupakan
salah satu landmark alam Kangaroo Island yang mengesankan dan tidak biasa.
Butuh ribuan tahun erosi untuk membuat landmark ini. Stalaktit yang menjuntai
dari langit-langit gua ini sangatlah indah. Tempat ini juga merupakan tempat
yang ideal untuk mengamati koloni seal berkulit abu-abu gelap. Mereka
beristirahat dan berkembangbiak di darat, tetapi mencari makanan mereka di
dalam air. Kolam-kolam batu yang tersebar disini merupakan tempat yang populer
untuk anak seal bermain.
Kami menghabiskan banyak
waktu disini, melihat anak-anak seal yang berkejar-kejaran, ada juga anak-anak
seal yang sedang berebut menyusu pada ibu mereka yang dengan santai tiduran dan
berjemur di atas batu. “Kalau begitu, kita tidak perlu lagi membayar mahal
untuk bisa masuk ke Seal Bay. Disini saja kita bisa melihat seal berkeliaran
dengan gratis” kataku mengusulkan yang langsung disetujui oleh si ayah karena
isi kantongnya sudah semakin menipis.
Seal Bay merupakan
sebuah pantai di pesisir selatan Kangaroo Island. Pantai ini dipenuhi oleh
koloni seal yang bertebaran di pantai yang landai. Tetapi untuk dapat masuk ke
pantai ini, kita harus merogoh kocek lumayan dalam. Bagi kami yang tidak
berkantong tebal, menikmati koloni seal di Admiral Arch ini merupakan solusi
supaya dapat melihat koloni seal tanpa mengeluarkan uang lagi.
Hanson Bay
Aku membentangkan peta
Kangaroo Island, dan melihat Hanson Bay yang terletak tidak begitu jauh dari
Admiral Arch. “Kita ke Hanson Bay dulu yuk sebelum ke Little Sahara” usulku.
Memang sih, di peta, jalan menuju Hanson Bay berwarna putih yang artinya belum
beraspal. Tetapi jalan berwarna putih itu cuma pendek, paling nggak sampai 1
km. Memang sebenarnya untuk menjelajah Kangaro Island ini lebih enak
menggunakan mobil 4WD karena banyak jalan tanah dan belum beraspal.
Kedatangan kami di
Hanson Bay disambut oleh hamparan luas pasir putih. Ada beberapa jejak kanguru
yang kulihat disitu. Tetapi tidak tampak si pemilik jejak dimana-mana. Entah
dimana para binatang berkantung itu bersembunyi.
Lagi-lagi sepi. Hanya
ada mobil kami disini, dan sebuah toilet bau karena tidak ada air yang
mengalirkan sisa pembuangan ke bawah. Hanya ada lubang untuk kita membuang
hajat, kemudian kotoran kita langsung jatuh ke tanah di bawah toilet, dan kemudian
lama-kelamaan terkubur di dalam tanah.
Baca juga :
asik banget yo mbak, aku belum pernah lihat singa laut secara langsung dan masih bingung antara singa laut opo anjing laut.
BalasHapusaku juga nggak tau bedanya sih, tapi karena disitu ada tulisan sea lion colony, aku jadi tau kalau itu singa laut. Haha. Tapi menurut ensiklopedia nih, singa laut itu lebih banyak menghabiskan waktu di darat, sedangkan anjing laut lebih banyak berada di air.
BalasHapusSinga 'menggereng' n anjing 'menjegog' di laut ...coba renang bareng kan kedengeran???
BalasHapusSelain by private car. Cara akses ke pulau ini dan explore pulau ini dengam public transportation bgmn ya kak? Sounds.interesting!
BalasHapusuntuk bus pariwisata ada yang berangkat dari Adelaide dan Goolwa.
BalasHapustempatnya keren banget ya dan kita bisa melihat singa laut secara langsung juga, meskipun singa laut berada di antara batu-batu yang sulit untuk di lihat karena warnanya hampir sama dan seolah tersamarkan..
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus