Senin, 10 Oktober 2016

Berjemur Bersama Singa Laut di Admiral Arch



Admirals Arch, terletak di ujung Pulau Kanguru, tempat koloni singa laut berada, singa laut atau yang lebih sering dipanggil dengan nama ‘seal’ (sea lion).

Mobil kami parkir di dekat Cape du Couedic, yang merupakan nama sebuah lighthouse. Dari situ, kami berjalan kaki ke bawah, ke arah laut, ke arah Admirals Arch.
Cape du Couedic
Zita semangat banget pengen lihat seal, makanya jalannya cepat banget ninggalin bundanya jauh di belakang
Puluhan Seal Berjemur di Bebatuan
Jalan yang kami lalui landai, menuju ke bawah. Setelah beberapa kali kelokan, jalanan mulai turun dengan curam. Jurang berisi bebatuan tajam terhampar di bawah sana. Aku berhenti ketika menemukan sebuah papan bertuliskan ‘Prohibited area, New Zealand fur seal breeding area’. Ada seekor singa laut sedang tiduran di dekat papan itu.

“Mana yang lain? Kok cuma satu?” tanyaku sambil mencari-cari di tanah datar sekitar situ. “Itu mereka!” teriak si ayah. Pandangannya ke arah batu-batu berwarna abu-abu gelap di tepi laut. Aku mengikuti arah pandangannya. Cuma batu-batu berwarna abu-abu gelap yang kulihat. Tapi kok… sepertinya batu-batu itu bergerak ya? Ternyata yang berwarna abu-abu gelap di atas batu-batu itu adalah seal dalam berbagai ukuran. Begitu aku menemukan satu, secara ajaib seal-seal lain seolah bermunculan.

itu tuh sealnya banyak banget! kelihatan nggak? lebih banyak daripada di Ancol nih.
warna seal yang senada dengan batuan disekitarnya membuat keberadaan seal tersamarkan
Ternyata warna kulit seal yang gelap, tersamarkan oleh bebatuan yang berwarna senada. Padahal setelah diperhatikan dengan seksama, memang banyak seal sedang tiduran dengan santai di atas bebatuan itu. Puluhan jumlahnya. Bahkan ada yang sedang berenang di perairan sekitar bebatuan itu. Para seal kecil, bermain air di kolam-kolam yang terbentuk secara alami di atas bebatuan.


kalau tidak diperhatikan benar, hanya terlihat seperti batu
Meninggalkan para seal dengan kesibukan mereka, kami kembali berjalan lebih ke bawah lagi. Di bagian bawah terdapat gua indah yang terbentuk secara alami. Stalaktit bergelantungan di bagian atap gua.

jalan ke bawah menuju Admiral Arch
Admirals Arch merupakan salah satu landmark alam Kangaroo Island yang mengesankan dan tidak biasa. Butuh ribuan tahun erosi untuk membuat landmark ini. Stalaktit yang menjuntai dari langit-langit gua ini sangatlah indah. Tempat ini juga merupakan tempat yang ideal untuk mengamati koloni seal berkulit abu-abu gelap. Mereka beristirahat dan berkembangbiak di darat, tetapi mencari makanan mereka di dalam air. Kolam-kolam batu yang tersebar disini merupakan tempat yang populer untuk anak seal bermain.

dan inilah Admiral Arch
Kami menghabiskan banyak waktu disini, melihat anak-anak seal yang berkejar-kejaran, ada juga anak-anak seal yang sedang berebut menyusu pada ibu mereka yang dengan santai tiduran dan berjemur di atas batu. “Kalau begitu, kita tidak perlu lagi membayar mahal untuk bisa masuk ke Seal Bay. Disini saja kita bisa melihat seal berkeliaran dengan gratis” kataku mengusulkan yang langsung disetujui oleh si ayah karena isi kantongnya sudah semakin menipis.

 
jalan pulang kembali menuju Cape du Couedic
Seal Bay merupakan sebuah pantai di pesisir selatan Kangaroo Island. Pantai ini dipenuhi oleh koloni seal yang bertebaran di pantai yang landai. Tetapi untuk dapat masuk ke pantai ini, kita harus merogoh kocek lumayan dalam. Bagi kami yang tidak berkantong tebal, menikmati koloni seal di Admiral Arch ini merupakan solusi supaya dapat melihat koloni seal tanpa mengeluarkan uang lagi.
 
Cape du Couedic dilihat dari kejauhan
Hanson Bay
Aku membentangkan peta Kangaroo Island, dan melihat Hanson Bay yang terletak tidak begitu jauh dari Admiral Arch. “Kita ke Hanson Bay dulu yuk sebelum ke Little Sahara” usulku. Memang sih, di peta, jalan menuju Hanson Bay berwarna putih yang artinya belum beraspal. Tetapi jalan berwarna putih itu cuma pendek, paling nggak sampai 1 km. Memang sebenarnya untuk menjelajah Kangaro Island ini lebih enak menggunakan mobil 4WD karena banyak jalan tanah dan belum beraspal.

Hanson Bay
Kedatangan kami di Hanson Bay disambut oleh hamparan luas pasir putih. Ada beberapa jejak kanguru yang kulihat disitu. Tetapi tidak tampak si pemilik jejak dimana-mana. Entah dimana para binatang berkantung itu bersembunyi.

Lagi-lagi sepi. Hanya ada mobil kami disini, dan sebuah toilet bau karena tidak ada air yang mengalirkan sisa pembuangan ke bawah. Hanya ada lubang untuk kita membuang hajat, kemudian kotoran kita langsung jatuh ke tanah di bawah toilet, dan kemudian lama-kelamaan terkubur di dalam tanah.



Baca juga :

7 komentar:

  1. asik banget yo mbak, aku belum pernah lihat singa laut secara langsung dan masih bingung antara singa laut opo anjing laut.

    BalasHapus
  2. aku juga nggak tau bedanya sih, tapi karena disitu ada tulisan sea lion colony, aku jadi tau kalau itu singa laut. Haha. Tapi menurut ensiklopedia nih, singa laut itu lebih banyak menghabiskan waktu di darat, sedangkan anjing laut lebih banyak berada di air.

    BalasHapus
  3. Singa 'menggereng' n anjing 'menjegog' di laut ...coba renang bareng kan kedengeran???

    BalasHapus
  4. Selain by private car. Cara akses ke pulau ini dan explore pulau ini dengam public transportation bgmn ya kak? Sounds.interesting!

    BalasHapus
  5. untuk bus pariwisata ada yang berangkat dari Adelaide dan Goolwa.

    BalasHapus
  6. tempatnya keren banget ya dan kita bisa melihat singa laut secara langsung juga, meskipun singa laut berada di antara batu-batu yang sulit untuk di lihat karena warnanya hampir sama dan seolah tersamarkan..

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus