Sebagai pemegang KTP Magelang, nggak afdol
rasanya kalau aku tidak bercerita tentang Magelang, kota dimana aku tinggal
dari TK sampai lulus SMA. Sebenarnya banyak tempat yang terkenal di Magelang,
diantaranya adalah Borobudur, Akademi Militer (Akmil), SMA Taruna Nusantara,
Sungai Progo, Gunung Merapi, dsb. Tapi kali ini aku ingin membahas tentang Paku
Bumi, yang kata orang-orang adalah merupakan titik tengahnya Pulau Jawa.
Kamis, 12 November 2015. Aku menemani putri
kecilku, Zita, mengikuti kegiatan sekolahnya di SDN Cacaban 3 Magelang. Hari
ini rencananya kelas 2, 3, dan 4, akan berjalan-jalan naik ke puncak Gunung
Tidar, dimana Paku Bumi itu berada.
Asal muasal nama Tidar, konon katanya
berasal dari kata Mati dan Modar, saking angkernya gunung ini.
Dari sekolah, kami menyewa angkot untuk
menuju ke kaki Gunung Tidar. Dulu ketika masih SMP, aku sering naik Gunung
Tidar dari pintu disebelah Akmil. Tetapi sekarang pintu itu sudah ditutup dan
dijadikan lapangan Golf Borobudur. Pintu masuk lain letaknya agak tersembunyi,
yaitu di belakang Toko Lezat.
mobil & motor masih bisa lanjut ke atas, utk bus, hanya bisa parkir disini |
Untuk rombongan yang naik bus, hanya bisa
parkir di belakang Toko Lezat. Sedangkan bagi yang membawa mobil maupun motor,
masih bisa naik ke parkiran atas.
Sebenarnya masih ada satu pintu lagi, yaitu
di dalam komplek Akmil. Tetapi pintu ini tidak terbuka untuk umum, hanya
dilewati oleh para tentara Akabri yang sering melakukan kegiatan disitu.
begitu memasuki pintu ini, hati2, byk monyet menyambut #buru2 masukin kamera |
Dari tempat parkir motor, aku mulai jalan
kaki ke atas. Begitu melewati gerbang, aku disambut oleh gerombolan monyet yang
banyak bergelantungan di pohon. “Gila nih, monyetnya banyak bener, kayak di
Uluwatu Bali.” Aku sampai tidak berani mengeluarkan kamera, takut dijambret
monyet seperti ketika di Uluwatu, semua barang yang aku bawa, minuman, topi,
kacamata, sampai sandalnya Zita yang berwarna pink, raib dibawa kabur monyet
Uluwatu ke atas pohon.
tangga menuju puncak Tidar |
Di sepanjang jalan menuju puncak Tidar, ada
banyak makam mulai dari makam Syaikh Subakir, yang menurut legenda adalah
penakluk Gunung Tidar yang berasal dari Turki. Syaikh Subakir datang ke Gunung
Tidar untuk menyebarkan agama Islam, bersama dengan temannya, Syaikh Jangkung.
Selain itu, ada juga makam Kyai Sepanjang,
yang panjangnya mencapai 7 meter. Sebenarnya masih banyak makam yang lain, yang
banyak didatangi peziarah dari luar kota.
Makam Kyai Semar |
Di puncak Gunung Tidar, ada lapangan yang
cukup luas. Dan ditengah lapangan itu ada tugu yang dipercaya sebagai Pakunya
Pulau Jawa, pusat atau titik tengahnya Pulau Jawa.
kalo bisa naek sampe puncak, mungkin keindahan Kota Magelang akan terlihat |
Paku Bumi / Paku Jawa |
Untuk postingan selanjutnya, kita terbang
ke luar lagi ya… Kita kemana lagi Zita?
Baca juga :
- Punthuk Setumbu, salah satu lokasi syuting AADC 2
- Punthuk Sukmojoyo, tetangganya Setumbu yang tak kalah cantik
- Tempat Wisata di Bali
- Sunrise di Bromo
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapuswahh ada juga ya tempat wisata bersejarah seperti itu di magelang, saya baru tahu..
BalasHapus