Malaysia identik dengan
Twin Tower Petronas yang berdiri tegak di tengah Kuala Lumpur. Belum datang ke
Malaysia rasanya kalau belum foto dengan latar belakang menara ini. Twin Tower
Petronas yang mempunyai ketinggian 452m, pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia pada tahun 1998 sampai
dengan 2004, sebelum akhirnya dikalahkan oleh ketinggian Taipei 101 dan Burj Khalifa di Dubai.
Untuk mencari menara ini
sangatlah mudah, karena menara ini tinggi menjulang sehingga mudah terlihat
dari kejauhan. Bagi yang menyetir kendaraan sendiri, banyak kok petunjuk jalan
menuju Petronas Tower ini. Carilah tulisan KLCC karena tidak ada (jarang banget
petunjuk jalan bertuliskan Petronas Tower), yang banyak adalah tulisan petunjuk
jalan menuju KLCC (Kuala Lumpur City Center), karena di Malaysia, Menara
Petronas lebih dikenal dengan sebutan KLCC.
bule asyik moto Petronas Tower sambil tiduran |
Ada satu hal lagi nih
yang harus diperhatikan bagi kamu yang nyetir kendaraan sendiri, yaitu tulisan
‘sehala’. Awalnya kukira ‘sehala’ ini adalah nama jalan, tetapi ternyata,
‘sehala’ itu artinya satu arah. Sedangkan kalau dua arah yaitu ‘dua hala’.
Owalah. Kalau sampai salah ambil jalan, bisa disemprit pak polisi nih.
Berebut Tempat di Bawah Petronas Tower
Aku tiba di KLCC jam 3
sore. Keadaan di bawah menara masih sepi. Pengennya sih nongkrong disini sampai
malam, sampai lampu menara menyala. Lihat foto-foto Petronas di malam hari yang
berhias lampu terang, kayaknya seru tuh.
Aku pernah melihat foto
teman yang sedang berpose di bawah Petronas Tower, dengan posisi kamera
nge-syut dari bawah, sehingga menara terlihat sampai ujung tertingginya.
Tadinya aku pikir “pasti ngambil fotonya pake tongsis nih”. Ternyata, di bawah
Petronas disediakan tempat (seperti tangga) supaya kita bisa mengambil foto
dari bawah kaki, dan posisinya pas lurus berada di tengah-tengah dua menara
kembar itu.
sore hari, di kanan kiri ada byk orang yg ingin berfoto juga |
Jam 3 sore sih tempat
ini masih sepi, aku dan Zita masih bisa mengambil foto eksklusif seorang diri.
Tetapi semakin sore, ternyata tempat ini semakin ramai. Semakin sore, semakin
banyak orang berdatangan, sehingga sudah sulit untuk mengambil foto seorang
diri. Tiap pose, di kanan kiri kita pasti ada orang lain yang ingin foto juga.
Jadi rebutan tempat deh. Kalau kesini mending siang atau malam sekalian biar
sepi dan nggak rebutan tempat yaa…
Di tempat ini juga ada
jalur memanjang air mancur. Ketika siang aku sampai tempat ini sih air
mancurnya belum menyala, tapi tepat jam 5 sore, syuurrr… tiba-tiba air
memuncrat di sepanjang jalur yang tadinya kosong. Bahkan ada orang yang sedang
asyik foto di tengah-tengah jalur air mancur, kaget karena tidak menyangka
kalau tempat itu adalah jalur air mancur. Basah deh jadinya, kesiram air yang
tiba-tiba nyembur.
Tol Malaysia
Ngomongin tentang jalan
tol di Malaysia nih, ternyata motor (kendaraan roda dua) boleh masuk jalan tol
lho. Terus, tidak seperti di Jakarta yang sering terjadi kemacetan di pintu
tol, di Malaysia tidak ada kemacetan di pintu masuk maupun keluar tol, padahal
kendaraan di Kuala Lumpur juga lumayan banyak seperti di Jakarta. Tetapi di titik-titik tertentu, masih ditemukan kemacetan di KL ini, juga kadang ada banjir meskipun tidak separah Jakarta.
Kebanyakan kendaraan di
Malaysia menggunakan sistem deposit untuk bisa melewati jalan tol. Jadi kita
bayar dulu (deposit) menggunakan SmartTag, kemudian tiap kali lewat pintu
(gerbang) tol, kendaraan kita langsung jalan saja, tidak perlu berhenti karena
sudah ada kamera yang mengambil foto plat nomer kendaraan kita, kemudian otomatis
memotong biaya jalan tol dari kartu SmartTag yang sudah kita bayar (beli)
sebelumnya. Semoga Indonesia bisa segera menerapkan sistem seperti ini, biar tidak ada kemacetan lagi di pintu masuk - keluar tol, terutama ketika hari raya Idul Fitri.
Foto-foto tentang Kuala Lumpur
Ada tulisan selamat datang di pintu masuk Plaza Dataran Merdeka dg berbagai macam bahasa, salah satunya bahasa Indonesia dan bendera merah putih |
Istana Negara, terletak agak di luar keramaian kota |
selain Petronas Tower, ada KL Tower yg juga menjadi ikon Malaysia |
bus pariwisata Malaysia |
Zita sedang nonton sinetron Malaysia di kamar hotel |
Petaling Street, tempat belanja oleh2 (souvenir) Malaysia |
Baca juga :
- Melaka
- Genting Skyway
- Genting Highland
- Batu Caves
bule juga motonya sampai tiduran-tiduran gitu ya kak..
BalasHapus