“350 ribu” jawab suara di
seberang sana. Aku sedang menanyakan harga sewa mobil di Pulau Bintan, Kepri.
Dan ternyata, harganya lebih mahal daripada sewa mobil di Batam yang hanya 200
ribu per hari. “Apa aku sewa di Batam saja ya, terus aku bawa menyeberang ke
Bintan?” pikirku.
mari naik kapal menuju Bintan |
Aku langsung berangkat ke
Pelabuhan Telaga Punggur di ujung timur Batam, yang melayani pelayaran domestik
dari Pulau Batam. Sedangkan untuk pelayaran internasional, Batam menyediakan
Pelabuhan Sekupang yang berada di utara Batam, sangat dekat dengan Singapore.
Karena aku sudah pernah ke Singapore sebelumnya, kali ini aku lebih memilih
pelayaran ke timur, bukan ke utara ke arah Singapore.
Perhatikan ya, di Batam itu ada banyak pelabuhan, misalnya telaga punggur, sijantung, sekupang, nongsa, harbour bay, batu ampar, batam centre. Sedangkan untuk pulau Bintan setahuku sih ada pelabuhan dompak, tanjung uban, bulang linggi, kijang sri bayintan, sri bintan pura, sri payung. Jadi jangan sampai salah pelabuhan yaa..
Perhatikan ya, di Batam itu ada banyak pelabuhan, misalnya telaga punggur, sijantung, sekupang, nongsa, harbour bay, batu ampar, batam centre. Sedangkan untuk pulau Bintan setahuku sih ada pelabuhan dompak, tanjung uban, bulang linggi, kijang sri bayintan, sri bintan pura, sri payung. Jadi jangan sampai salah pelabuhan yaa..
Zita di atas kapal |
Pengen
ngirit malah kantong melilit
Waktu sudah menunjukkan
pukul sembilan malam, Telaga Punggur sudah menutup jam operasionalnya. Aku
hanya berhasil bertemu dengan satpam penjaga pintu gerbang. “Saya kurang tahu
mbak, mungkin sekitar 260 ribu” kata si satpam ketika aku menanyakan harga
angkut mobil ke Bintan. Wew, sama saja deh, sewa mobil lebih murah, tapi biaya
angkutnya mahal, jatuhnya malah jadi lebih boros. Akhirnya aku memutuskan sewa
mobil di Bintan saja.
Keesokan harinya, lima
menit sebelum aku berangkat ke Telaga Punggur, akhirnya aku menemukan tempat sewa
mobil murah di Bintan bernama Bahtera Bintan Bahari, dengan harga sewa 200 ribu
untuk sebuah Avanza matic selama sehari, tanpa sopir. Ze An, nama pemilik
rental juga bersedia menjemputku di Sri Bintan Pura, tempat aku berlabuh nanti.
bagian dalam kapal, ber-AC |
Pelayaran
Batam - Bintan
Untuk pelayaran Batam –
Bintan, jika kita tidak membawa kendaraan, kita akan dilayani oleh kapal ferry
dan berlabuh di Sri Bintan Pura dengan biaya 57.500 per orang. Sedangkan kalau
membawa kendaraan, kita akan dilayani oleh kapal roro dan berlabuh di Tanjung
Uban. Lama pelayaran sekitar satu jam, tergantung cuaca.
Selama pelayaran, beberapa
kali aku bertemu dengan perahu kecil nelayan yang hanya berisi satu atau dua
orang saja, mengapung di tengah perairan luas, sangat jauh dari daratan. Banyak
pulau aku temui. Kepulauan Riau memang mempunyai lebih dari 2.000 pulau (entah
bagaimana cara menghitung pulau yang bertebaran itu) dan 30%nya belum
berpenghuni.
bagian luar (belakang), ber-angin |
Tanjung Pinang, tempat
dimana Pelabuhan Sri Bintan Pura berada, merupakan ibukota Provinsi Kepulauan
Riau. Sebenarnya aku belum punya planning apa-apa di Bintan nanti. Rencanaku
adalah, pergi tanpa rencana. “Ntar dipikirin sambil jalan aja deh” pikirku
waktu itu.
Berasa
seperti artis
Mendarat di Pelabuhan Sri
Bintan Pura, aku disambut puluhan sopir yang menawarkan mobil mereka untuk
disewa, mereka saling berebut mengerumuniku. Jadi ingat ketika kuliah dulu,
begitu turun dari Damri, langsung dikerubutin tukang ojek sampai susah
berjalan, persis seperti ini, seperti artis yang dikerubutin fans untuk minta
tanda tangan, eh... Di dekat loket penjualan tiket, terpampang jadwal
keberangkatan kapal ke pulau-pulau yang banyak tersebar di Kepri.
Puyeng
dengan Bahasa Mandarin
Kami langsung masuk Avanza
yang sudah menunggu kami, menuju kantor-nya Xe An, pemilik mobil, untuk
melunasi pembayaran sewa mobil. Di kantor itu, aku bertanya tempat-tempat
menarik apa saja yang ada di Bintan. Dua perempuan yang ada di kantor, langsung
menimpali dengan heboh menggunakan bahasa Mandarin. Lha? Sebelum kepalaku
puyeng mendengar ocehan Mandarin mereka, aku pamit permisi. Entar googling aja,
pikirku.
Pelabuhan Sri Bintan Pura |
Alun-alun
itu apa ya?
“Kita kemana nih?” tanya
Tirta, adikku yang pegang setir. “Cari alun-alun yok. Aku pengen foto dengan
latar belakang tulisan Tanjung Pinang. Biasanya di alun-alun ada tuh tulisan
nama kota gede banget” jawabku. Emang kan? Alun-alun jaman sekarang, banyak
yang menampilkan tulisan nama kota gede banget, seperti di Magelang misalnya.
Bahkan ketika aku ke Wonosari baru-baru ini, sudah ada tulisan Gunung Kidul
gede banget di pintu masuknya.
jadwal pelayaran dari Sri Bintan Pura |
Kami akhirnya bertanya
pada tukang parkir “Permisi pak, alun-alunnya di sebelah mana ya?” tanyaku. Si
bapak tukang parkir hanya menggeleng dalam diam. Apa nih maksudnya? Apa dia
pendatang yang baru beberapa jam disini? Atau dia tidak bisa bahasa Indonesia?
Soalnya selama berada di Batam dan Bintan, aku sering mendengar aneka bahasa
aneh yang tidak kupahami. Mungkin karena di pulau ini banyak pendatang dengan
berbagai macam bahasa.
Kami kembali bertanya,
kali ini pada penjual es kelapa muda di pinggir jalan. “Permisi bang,
alun-alunnya disebelah mana ya?” tanyaku. “Alun-alun itu apa ya?” si penjual
kelamud menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan lagi. Wew. Emang alun-alun cuma
ada di Jawa ya? di Bintan tidak ada alun-alun?
“Ya sudah, kita cari
kantor DPRD saja” kataku pantang menyerah. Semoga di depan kantor DPRD ada
tulisan Kepulauan Riau yang bisa aku jadikan latar belakang foto. Setelah
mengikuti papan petunjuk jalan, ternyata kantor pemerintahan Kepulauan Riau
berada jauh dari pusat kota. Wew.
akhirnya nemu tulisan 'Kepulauan Riau' |
Akhirnya aku nemu tulisan Kepulauan Riau di pinggir jalan, langsung aku ajak Zita foto. Aku harus cukup
puas berfoto di depan kantor PMI Kepulauan Riau. Yang penting ada tulisan
Kepulauan Riau disitu, biar ada bukti kalau Zita sudah pernah sampai sini.
Seperti temanku dari Jakarta nih, ketika berkunjung ke Magelang, aku ajak foto
di depan tulisan ‘Rumah Dinas Walikota Magelang’ biar ada bukti kalau temanku
itu sudah pernah menjelajah sampai Magelang.
Untuk tempat-tempat
menarik lain di Bintan, tunggu postingan selanjutnya yaa…
banyak juga ya tempat-tempat menarik yang bisa kita kunjungi disana..
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Hapus